Abstrak - Jaringan interkoneksi antar data center merupakan komponen vital dalam menjaga ketersediaan dan kecepatan layanan data, khususnya bagi perusahaan penyedia layanan infrastruktur telekomunikasi seperti PT Xyz. Seiring meningkatnya kebutuhan terhadap layanan digital yang andal dan terdistribusi, diperlukan mekanisme routing yang efisien dan skalabel. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja jaringan interkoneksi data center PT Xyz melalui implementasi protokol Border Gateway Protocol (BGP) pada layer-3 dan simulasi menggunakan Packet Tracer pada 3 node utama. Metode penelitian yang digunakan mencakup studi literatur, observasi jaringan eksisting, perancangan topologi BGP, serta simulasi jaringan menggunakan perangkat lunak Packet Tracer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BGP memberikan peningkatan dalam efisiensi jalur routing, pengurangan latency antar data center, serta peningkatan stabilitas koneksi. Selain itu, penggunaan BGP memungkinkan adanya redundansi dan failover otomatis, yang secara signifikan meningkatkan keandalan jaringan. Dengan demikian, implementasi BGP Layer-3 terbukti mampu mengoptimalkan kinerja jaringan interkoneksi antar data center pada skala nasional.
File_8
[1] Y. Haryono, “Implementasi Border Gateway Protocol (BGP) untuk optimasi routing pada jaringan enterprise,” Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 9, no. 2, pp. 75–81, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.14710/jtsiskom.9.2.2021.75-81
[2] Nugroho (2022) – Menggunakan GNS3 untuk mensimulasikan jaringan BGP antar data center dan memperlihatkan peningkatan performa routing.
[3] A. Rahman and R. Hidayat, "Implementasi Border Gateway Protocol (BGP) untuk Meningkatkan Ketersediaan Layanan Jaringan pada Perusahaan," Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, vol. 5, no. 2, pp. 120–126, 2020.
[4] Fitriani & Surya (2021) – BGP memiliki keunggulan dalam pengelolaan jalur dibandingkan OSPF pada jaringan multi-ISP.
[5] Prasetyo (2019) – Menjelaskan efisiensi dan recovery time yang lebih baik saat menggunakan BGP untuk interkoneksi antar site.
[6] K. C. Laudon and J. P. Laudon, Management Information Systems: Managing the Digital Firm, 16th ed. Harlow, England: Pearson Education, 2020.
[7] R. N. Musyafa, "Implementasi Border Gateway Protocol (BGP) dalam Routing Antar Autonomous System," Jurnal Infra, vol. 8, no. 1, pp. 10–18, 2020.
[8] M. D. M. Saleh, "Simulasi Jaringan Routing BGP dan OSPF dengan GNS3 dalam Menguji Redundansi dan Konvergensi," Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.
[9] T. Wirawan and A. Setiawan, "Implementasi Load Balancing Menggunakan Multi-path BGP pada Jaringan Backbone," Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, vol. 14, no. 2, pp. 45–52, 2021.
[10] D. Kurniawan, R. Syahputra, and M. Ramadhan, "Penerapan Routing Policy BGP pada Jaringan ISP Menggunakan Atribut Local Preference dan AS Path," Jurnal RESTI, vol. 7, no. 1, pp. 100–107, 2023.
[11] S. H. Widodo, "Analisis Kinerja Routing BGP pada Simulasi GNS3 dan Cisco Packet Tracer," Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SENTIKA), Yogyakarta, Indonesia, 2022.
[12] A. S. Tanenbaum and D. J. Wetherall, Computer Networks, 5th ed. Pearson Education, 2011.
[13] A. Suwondo and M. Ramadhan, “Perbandingan Protokol Routing OSPF dan BGP dalam Lingkungan Simulasi Jaringan,” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, vol. 14, no. 1, pp. 45–52, 2020.