Dalam
masa pandemi covid-19 saat ini, membuat semakin banyak orang menjaga
kebersihan, dari hal tersebut. Maka kami membuat deterjen ramah lingkungan
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, terutama pencemaran limbah air.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk usaha deterjen ramah
lingkungan. Deterjen banyak dibutuhkan di lingkungan masyarakat terutama di
saat pandemi karena masyarakat lebih sering mencuci pakaian. Di dalam deterjen
terdapat bahan Natrium dari Sulfonic Acid., Sodium Silicate, dan Natrium Hidroksida (NaOH) rendah untuk
mengurangi panas pada tangan dan pakaian atau bahan menjadi rapuh, menghasilkan
sedikit busa serta busanya mudah larut dengan air. Ditambah dengan pembungkusan
menggunakan wadah yang bisa di pakai terus menerus, Untuk mengurangi sampah
plastik yang mencemari lingkungan. Salah satu usaha kami untuk menyampaikan
atau mempromosikan deterjen ramah lingkungan ini adalah dengan penyampaian
secara musyawarah, online campaign, dan mempromosikannya di sosial media serta
platform jual beli barang (e-commerce). Hal ini bertujuan agar pengenalan
deterjen ramah lingkungan ini menjadi lebih informatif dan komunikatif sehingga
dapat di terima oleh banyak generasi mulai dari generasi muda sampai dewasa.
LEMBAR ABSTRAK
LEMBAR PUBLIKASI ILMIAH
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PERSEMBAHAN
LEMBAR DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA
[1] Worldometer, “Indonesia COVID: 1,877,050 Cases and 52,162 Deaths - Worldometer,” worldometer, 09-Jun-2021. [Online]. Available: https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/. [Accessed: 09-Jun-2021].
[2] D. A. D. Nasution, E. Erlina, and I. Muda, “Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia,” J. Benefita, vol. 5, no. 2, p. 212, 2020.
[3] Badan Pusat Statistik, “Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,26 persen,” bps.go.id, 05-May-2021. [Online]. Available: https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/05/05/1815/februari-2021--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-6-26-persen.html. [Accessed: 09-Jun-2021].
[4] D. M. Haura Hafizhah, “Dampak Penggunaan Detergen dan Hand Sanitizer Berlebihan | Republika Online,” republika.co.id, 16-Nov-2020. [Online]. Available: https://republika.co.id/berita/trendtek/sains-trendtek/qjvr6y368/dampak-penggunaan-deterjen-dan-hand-sanitizer-berlebihan. [Accessed: 10-Jun-2021].
[5] Z. Diniah, “Produksi Cairan Deterjen Tradisional Ramah Lingkungan Dari Biji Larek Dalam Upaya Menjaga Ekosistem Sungai,” Pkm-P, vol. 3, no. 1, p. 56, 2019.
[6] L. Handayani, “Pengaruh Kandungan Deterjen Pada Limbah Rumah Tangga Terhadap Kelangsungan Hidup Udang Galah (Macrobracium Rosenbergii),” Sebatik, vol. 24, no. 1, pp. 75–80, 2020.
[7] M. S. Dr. Ir. Hj. Apiaty Kamaluddin, Administrasi Bisnis. CV SAH MEDIA Makasar, 2017.
[8] M. Lucky and N. Rosmadi, “Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Mendukung Pembangunan Nasional Melalui Kewirausahaan,” Disk. Panel Nas. Pendidik. Kewirausahaan, pp. 14–22, 2017.
[9] A. C. A. B. S. H. F. Endriana, “G - ECO WASH,” 2021. [Online]. Available: https://gecowash4.000webhostapp.com.
[10] “Shopee.” [Online]. Available: https://shopee.co.id/product/137696723/10616755376?smtt=0.137698547-1625713060.3.
[11] “Tokopedia,” 2021. [Online]. Available: https://tokopedia.link/wfWT2lJjAib.
[12] R. S. dan E. Nurhayati, “Manajemen Sumber Daya Manusia,” p. 2, 2018.
[13] M. S. . Aksara Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
[14] R. Saragih, “Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial,” J. Kewirausahaan, p. 27, 2017.