Masalah sampah saat
ini merupakan masalah
besar bagi setiap
daerah di Indonesia, mengingat semakin sempitnya lahan untuk
pembuangan akhir sampah.
Kondisi tersebut dihadapi oleh setiap daerah, tidak terkecuali Kota Jakarta. Perkembangan wilayah dengan bertambahnya
penduduk mengakibatkan semakin banyaknya tumpukan sampah. Penanganan sampah merupakan topik yang sering dijumpai dalam berita
media masa, baik meda cetak maupun media
elektronik, yaitu merubah sampah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia. Pemanfaatan sampah tersebut bisa dilakukan
dengan menciptakan produk dari
sampah anorganik yang sulit didaur ulang, yaitu produk-produk
yang memerlukan daya kreativitas manusia. Penciptaan produk baru dengan
memanfaatkan sampah dapat menambah pendapatan masyarakat disamping mengatasi permasalahan sampah yang semakin
banyak pada suatu
daerah. Lebih jauh
lagi, Peningkatan pendapatan masyarakat tersebut,
serta dapat dijadikan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Hal tersebut
tentunya dapat meningkatkan
Laju Pembangunan Ekonomi daerah yang
bersangkutan. Produk
yang di hasilkan dari pengelolaan limbah adalah seperti celengan, rak serbaguna, pajangan dinding, rak dinding,
asbak rokok, bingkai foto dan sebagainya.
[1] R. Mohamad Mulyadin, K. Ariawan, and M. Iqbal, “Conflict of Waste Management in Dki Jakarta and Its Recomended Solutions,” J. Anal. Kebijak. Kehutan., vol. 15, no. 2, pp. 179–191, 2018, doi: 10.20886/jakk.2018.15.2.179-191.
[2] A. Wahid, N. Afni, A. Mahmud, S. Hastati, A. M. Jumrah, and N. Syam, “MATAPPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pembinaan Daur Ulang Barang Bekas Menjadi Barang Bermanfaat Sekolah Dasar,” vol. 2, pp. 66–69, 2019.
[3] M. F. Hadi, R. Darwin, D. Widiarsih, M. Hidayat, N. Murialti, and M. Asnawi, “Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Yang Produktivitas Jiwa Entrepreneur Ibu Rumah,” Pengabdi. Untuk Mu neegri, vol. 2, no. 1, 2017.
[4] L. Wisnuwardhani, “UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN BAJU BEKAS MELALUI MEDIA FACEBOOK (Studi Pada Viee Second Kalla),” J. Adm. Bisnis S1 Univ. Brawijaya, vol. 18, no. 1, p. 85271, 2015.
[5] A. Halik, D. Perdana, and M. A. Prasnowo, “Peningkatan usaha pengepul barang bekas di kota surabaya,” J. Pengabdi. LPPM Untag Surabaya, vol. 02, no. 01, pp. 29–38, 2016.
[6] A. T. Helmi, I. Aknuranda, and M. C. Saputra, “Analisis Dan Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Business Process Improvement (BPI) Pada Lembaga Bimbingan Belajar (Studi Kasus : Lembaga Bimbingan Belajar Prisma),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ. Brawijaya, vol. 2, no. 10, pp. 4184–4191, 2018.
[7] E. D. Sulthoni, Muhammad A.D.N, Badruzsaufari, Yusran, Fadli and Pujawati, “Issn 1978-8096,” EnviroScienteae, vol. 10, pp. 80–87, 2014.
[8] D. Setiabudi, M. F. R. Hentihu, K. Jenggawah, and K. Jember, “KABUPATEN JEMBER Abstrak bangun guna meningkatkan nilai jual sampah plastik , 2 ( dua ) unit gerobak sampah khusus organik / non-,” vol. 11, no. April, pp. 30–34, 2018.
[9] R. F. Putri and A. D. Silalahi, “Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Bekas Menjadi Barang Yang Bernilai Estetika dan Ekonomi,” Pros. Semin. Nas. Has. Pengabdi., pp. 233–236, 2018.
[10] Z. A. L.Baroditus, “PELATIHAN SENI KERAJINAN TANGAN DARI BARANG BEKAS,” Kerajinan Tangan Barang Bek., vol. 1, no. 2, 2017.
[11] M. A. Takdir Dedi, KEWIRAUSAHAAN. Yogyakarta: Wijana Mahadi Karya, 2015.
[12] Widyastuti dan Bambang sampurno., INTEGRASI TEKNOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2016.
[13] I. Setyowati, N. Wawat, Heatiningsih, and Dkk, PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan , Balitbang, Kemendikbud, 2017.
[14] Rusdiana A, KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2018.
[15] E Sujono, MENGEMBANGKAN POTENSI MASYARAKAT di Desa/Kelurahan. Sleman: Grup Penerbitan CV.BUDI UTAMA, 2017.