Sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan penyuluhan, 
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak, salah satu fungsi Kantor 
Pelayanan Pajak Pratama (KPP) adalah pengumpulan, pencarian dan 
pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi 
perpajakan, serta pendataan objek dan subjek. Dalam pelaksanaan tugas 
dan fungsi tersebut, perlu adanya perbaikan sistem dalam hal 
rekapitulasi data Wajib Pajak Tidak Lapor Tidak Bayar (WP TLTB). 
Pengawas atau Account Representative (AR) harus mengakses terlebih 
dahulu website terpadu pajak dan mencari data wajib pajak satu-persatu 
pada saat pemberian himbauan kepada WP TLTB. Penelitian ini menggunakan 
metode Software Development Life Cycle (SDLC) model Prototype untuk 
mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi. Dengan adanya sistem 
informasi ini AR tidak perlu susah payah untuk merekap satu-persatu data
 wajib pajak yang akan diberi himbauan atau di-visit. Form WP TLTB, data
 WP, data AR, dan data penerimaan pembayaran dapat dilihat secara 
efektif dan efisien di web SIMPEJAK, sistem informasi ini juga dirancang
 untuk melakukan rekapitulasi secara otomatis data WP TLTB (Wajib Pajak 
Tidak Lapor Tidak Bayar) sekaligus dapat mencetak surat himbauan secara 
otomatis.
Kata Kunci: Pajak, Wajib Pajak, Sistem Informasi
Abstract
 As a government agency tasked with carrying out counseling, services, 
and supervision of taxpayers, one of the functions of the Primary Tax 
Service Office (KPP) is collecting, searching and processing data, 
observing potential taxation, presenting tax information, and collecting
 data on objects and subjects. In carrying out these tasks and 
functions, it is necessary to improve the system in terms of 
recapitulation of taxpayer data not report non-payment (WP TLTB). The 
Account Representative (AR) must first access the integrated tax website
 and search for taxpayer data one by one at the time of giving an appeal
 to the WP TLTB. This study uses the Software Development Life Cycle 
(SDLC) method of the Prototype model to shorten the time to develop 
information systems. With the existence of this information system AR 
does not need to struggle to recapitulate the taxpayer data one by one 
which will be given an appeal or visit. The WP TLTB form, WP data, AR 
data, and payment receipt data can be seen effectively and efficiently 
on the SIMPEJAK website, this information system is also designed to 
automatically recapitulate WP TLTB data (Taxpayers Not Reporting Not 
Pay) as well as printing an appeal letter automatically. Keywords: 
Taxes, Taxpayers, Information Systems
Paper
Dhimas. (2019). Harus Bayar Pajak, Apa Pentingnya?. Diambil dari https://www.domainesia.com/berita/harus-bayar-pajak/
Jogiyanto. (2014). Analisa dan Desain. Yogyakarta: ANDIOFFSET.
Muhamad Muslihudin, O. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. (A. Pramesta, Ed.) (Vol. 118). Yogyakarta: ANDIOFFSET.
Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem (2 ed.). Bandung: ABDI SISTEMATIKA. Diambil dari https://bit.ly/2E3COsD
Priyadi, Y. (2014). Kolaborasi SQL & ERD dalam implementasi Database. (Maya, Ed.). ANDIOFFSET.
Sugiharti, M. A., Suhadak, & Dewantara, R. Y. (2015). Analisis Efektivitas dan Kelayakan Sistem Pelaporan Pajak Menggunakan E-Filing Terhadap Kepuasana Wajib Pajak (Studi Pada KPP Pratama Malang Utara Periode 2015). Jurnal Perpajakan (JEJAK), 6(2), 1–10.